Rabu, 11 Desember 2013

Si cantik kok kedip-kedip?!

Ikut ngeramein status tanggal cantik ah... Jadinya nulis tentang diri sendiri yang pasti termasuk kategori cantik. *hoeek* Hey, okey... It's not a about me but the daughter of me. Deal. 

Seminggu lalu saya sempet shock, karena ngga seperti biasanya Sera punya kebiasaan baru yaitu kedip-kedip mata. Kaya kelilipan, berulang kali dalam waktu berdekatan. Ngga ada tanda mata iritasi atau kemerahan pula. Waduh kenapa ini???

Apa mungkin gara-gara main gadget keseringan ya? Atau baca buku di kamar sambil tiduran? Nonton video di laptop terlalu dekat? Saya penasaran kenapa Sera bisa begini. Khawatir kalau keterusan harus dibawa ke dokter mata. 

Ngga berhenti disitu demi menghapus kegalauan, langsung googling cara menghilangkan mata berkedip-kedip pada anak. Dari beberapa poin saya baca ada banyak penyebab tic (istilah medis untuk gejala ini) diantaranya gangguan pada syaraf mata, kurangnya jumlah air mata (mata kering), dan persoalan psikologis.

Saya curiga Sera alasan ketiga alias psikologis.  Bisa jadi dia mengalami ketidaknyamanan yang menyebabkan timbuk kedipan. Entah itu takut disapih atau takut karena mamehnya galak kali ya? Haduuh, padahal sejauh pengasuhan dengan cinta saya ini Sera tampak seneng-seneng aja ngga tanda gelisah, khawatir, takut dan tanda mengarah tidak nyaman. 

Ini dia biang keladinya. 
Perasaan galau dan khawatir ini terus menghantui sampai satu waktu Sera bilang, "Mau video kedip-kedip Mameh.." Lalu saya ingat ada satu video Sera usia 11 bulan pas lagi kedip-kedip. Memang sih Sera suka nonton video-video jaman dia bayi di handphone.  Di video yang dimaksud Sera tadi ada tentang neneknya Sera nanya, 'mana cantiknya?' Si putri kecil ini merespon dengan kedip-kedip seperti mata genit. 

Oh Tuhan, gara-gara nonton video itu toh Sera jadi kedip-kedip terus. Artinya kebiasaan ini muncul karena dipelajari bukan sakit apapun. Huwaahh.... Rasanya sedikit lega. Tinggal tugas saya berikutnya gimana cara menormalisasikan lagi seperti sedia kala. 

Caranya simpel aja, tips ala Mameh ialah cukup jauhkan dari sumber penyebabnya yaitu video kedip-kedip. Sebagai gantinya main yang lain dan selalu alihkan setiap kali dia ingat mau nonton. Alhamdulillah seminggu dari situ udah normal lagi.  *sujudsyukur*

Anak dua tahun memang luar biasa ya. Mereka punya otak yang bisa merekam apapun dengan cepat. Ngga salah Daniel Goleman sebut rentang usia dibawah 6 tahun ini 'the golden age' alias masa keemasan anak. 

Terkait kejadian diatas pendapat saya begini, pada usia 2 tahun si anak belajar menghubungkan informasi dan membuat pola pikir mandiri. Mungkin, selama ini cukup banyak yang bilang Sera cantik, lucu, manis, dll. Dan dia mengelola informasi cantik itu dengan  kejadian dulu waktu kecil kalau ditanya mana cantiknya maka dia kedip-kedip. Sementara itu respon positif dari orang si sekitar waktu Sera kedip misalnya tepuk tangan, bilang hore, tertawa, dll yang memperkuat Sera mengulangi lagi dan lagi. Hmm, di pikirannya Sera mungkin gini, aku cantik makanya harus kedip-kedip biar orang seneng sama aku.... 

Semoga para orangtua khususnya saya bisa lebih awas memeperhatikan perkembangan anak-anaknya. Setiap anak cerdas, memang benar. Namun itu semua bergantung pada stimulasi dan pengaruh lingkungan dimana ia berada. Saya jadi makin terpacu manfaatkan masa keemasan ini dengan mengajari banyak hal yang menggali semua aspek kecerdasan anak seperti bahasa, musik, logika, dll. Siapa tahu kalau sudah besar bisa jadi presiden.... Hehe eh, Aamiin!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Teman-teman :)