Rabu, 04 Desember 2013

Ala Sinetron.

Saya bukan pecinta sinetron.  Konon katanya menonton sinetron bisa memberikan efek ketagihan mengikuti episode demi episodenya.  Belum lagi adegannya suka berlebihan alias lebay ngga ketulungan. Maka dari itu saya ngga mau jadi korban sinetron mending korban domba aja deh. (Itu qurban, woy!)

Penasaran deh, lika-liku cerita dalam sinetron apa benar terinspirasi dari kejadian nyata atau rekayasa sang sutradara belaka?! Pasalnya, adegan di sinetron hampir selalu mirip antara satu sama lain. Seperti cerita seputar dua insan si kaya dan si miskin, lalu mereka jatuh cinta satu sama lain.  Orangtua si kaya tidak setuju, namun berjuang mendapat restu orangtuanya dengan segala cara. Ada juga kisah sinetron tentang pria mapan yang berselingkuh tanpa diketahui oleh keluarganya.  Adegan berikutnya adalah anggota keluarga memata-matai si pria itu untuk membuktikan perbuatan buruknya.  Cerita lain tentang suami lalim yang kerap kali mabuk-mabukan dan menyiksa istri dan anaknya di rumah.  Si istri sebagai tokoh baik seringkali beradegan berdoa memakai mukena dengan make-up tebal meminta pertolongan kepada Tuhan YME. Lalu cerita sinetron ibu tiri yang hanya ingin mengeruk harta suaminya dan memusuhi anak-anak tirinya.  Dan cerita-cerita 'khas' sinetron lainnya.

Apa benar dalam kehidupan nyata seperti itu?!?
Ternyata cerita seperti itu bukan di negeri antah berantah, melainkan sangat dekat dengan kita sendiri. Reaksi saya kaget awalnya, saat saya dengar dan saksikan kisah-kisah nyaris sama dengan kisah sinetron diatas persis di sekitar saya dan orang-orang yang saya kenal.  Ada yang jadi korban perselingkuhan, dan yang lain berselingkuh diam-diam.  Kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri sendiri dan kekerasan terhadap asisten rumah tangga. Anak tidak hormat bahkan berkata yang tidak pantas terhadap orang tuanya.  

Tidak sampai disitu saja, kalau kita nyalakan televisi, berita-berita serupa bermunculan.  Misalnya baru-baru ini terjadi ada seorang artis perempuan yang menabrakkan mobil ke rumah seorang pengusaha sampai rusak mobil dan rumah mewah si pengusaha tersebut.  Artis tersebut menghilang entah kemana, sementara pengakuan mencengangkan adalah si empunya rumah itu malah mengakui telah menabrakkan mobil ke rumahnya sendiri. Weleh.. weleh..

Makin sini, saya perhatikan ternyata banyak kisah-kisah sinetron di sekitar kita.  Atau bahkan dalam kehidupan kita sendiri pun secara tidak disadari memiliki alur cerita layaknya sebuah drama penuh konflik, intrik, dan kisah perjuangan yang mengharu biru. Kalau kata Teh Nicky Astria dalam lagunya, "Dunia ini panggung sandiwara... Ceritanya mudah berubah..." Hey, berarti kita sebetulnya hidup di dunia sinetron?!

Jika memang demikian adanya, seperti dalam kisah sinetron kita tinggal pilih peran, sebagai tokoh jahat (antagonis) atau baik (antagonis)? Atau hanya peran pembantu? Dan seperti apa akhir kisah 'sinetron' yang kita lakoni? Atau dibiarkan seperti air mengalir sampai sang Maha Sutradara menentukan jalan ceritanya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Teman-teman :)